Antoni Alfarisi

Selamat Datang di Blog Resmi Antoni Alfarisi, dan Terimah kasih telah mengunjungi blog saya semoga bermanfaat dan menambah inspirasi kalian

Google Smart

Sabtu, 27 April 2013

HARGA DIRI

Harga diri atau bahasa asing nya "self esteem", adalah suatu kesadaran diri akan sdiri sendiri. Seberapa besar nilai yang di berikan oleh si pemilik diri akan diri sendri. "Self esteem
is a personal judgement of worthiness". Harga diri adalah penilaian kelayakan pribadi di nyatakan dalam sikap indivindu untuk memegang arah dirinya sendir, demikian menurut Gilmore.
Dalam hal ini jelas sekali terlihat bahwa "harga diri" adalah sebuah "variabel" yang tidak selalu sama dan tidak selamanya berlaku tetap untuk setiap indivindu.
  Oleh karenanya, harga diri seorang berpangkat tidaklah bisa disamakan dengan harga dirinya seorang manusia biasa. Namun demikian, dalam kasus-kasus tertentu, trentu saja harga diri ini akan menjadi bernilai sama saja, yaitu apabila kasus harga diri seseorang sudah menyentuh titik nadir, atau titik yang paling terendah secarah umum, yang akan membuat orang merasa terhinah.
seperti contoh berikut ini Seorang anggota DPR yang selalu sebut sebagai "anggota yang terhormat", maka apabila mereka terlibat dalam kasus-kasus seperti perkosaan, korupsi, narkoba, maling atau perbuatan-perbuatan kriminal lain nya yang di mata manusia pada umum telah menilai perbuatan itu sangat hina sekali, maka anggota dewan itu dengan sendirinya sudah lebih dari "tidak lagi terhormat".

CENDERUNG BERBUAT ZALIM 

Benar apa yang di kabarkan dalam teks-teks nasih bahwa manusia cenderung untuk berbuat zalim baik kepada Allah, pada dirinya sendiri, dan tetu saja terhadap orang lain. Maka tidaklah heran jika tema kezaliman itu menjadi fenomena yang meyesakan mata, tak kala orang-orang satu sama lain sibuk saling berlomba-lomba dalam melakukan ke zahilan. Hingga tidak kita pungkiri bahwa terkadang kita juga di zalimi oleh orang lain atau berbuat jahat kepada kita.
Dalam menghadapi kejahatan yang di lakukan seseorang kepada kita Al-Quraan memberikan petunjuk: Tolaklah kejahatan itu dengan kebaikan. Jika ada orang yang jahat kepadamu dengan perbuataan atau perkataan nya maka balaslah hal itu dengan kema'rufan. Jika dia memutus hubungan denganmu cobalah menjalin hubungan baik dengan nya. Jika ia menzalimin, maafkanlah. Jika berbicara tentang kamu dalam nuansa fitnah, ya janganlah hiraukan.
Apa yang tampak dari hiruk pikuk dan karut marutnya pemandangan hidup kebangsaan kita pada hari-hari belakangan ini  adalah tak ubahnya sebagai fenomena buruk tali temali kezaliman di antara sesama anak bangsa. Memudar dan hilangnya rasa kepercayaan di antara kita adalah menjadi bumbu penyedapnya.
Nuansa amal salih kian menjauh dalam perikatan hidup antara kita. "Barang siapa yang mengerjakan amal salih, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada tuhanmulah kamu di kembalikan." (QS Al Jaatsiyah 15)

BALAS DENGAN KEBAIKAN 

 Ketika kejahatan menghapiri, jangan balas kejahatan itu dengan kejahatan pula, tak baik itu, tetapi maafkanlah orang itu dan hadapi dia dengan sikap yang baik. Apabila ia menjauhi dan tidak menghiraukanmu tetaplah berkata yang lembut dan mengucapkan salam  kepadanya. Jika engkau mampu membalas kejahatan dengan kebaikan niscaya engkau akan mendapatkan faedah yang sangat besar. Demikianlah dikatakan oleh Syaikh Abdurrahman Nashir As Sady.
Lalu apakah faidah yang besar itu? (QS Al Fushilat 34).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai sahabat
Jangan lupa di komentar ya..